--> Skip to main content

Review Film DANUR 2 : MADDAH Lebih Mengerikan dan Menakutkan



Sepertinya 2018 ini tren film horror di Indonesia masih berlanjut, setelah sukses dengan Danur pertama-nya rumah produksi MD pictures melanjutkan kisah horror Risa (masih tetap bangga dengan Prilly Latuconsina) sebagai icon film ini, sukses di film pertama dengan membludaknya penonton (mungkin karena penasaran saja) biasanya menjadi beban di film selanjutnya.

Mengisahkan Risa yang untuk sementara tinggal berdua bersama gadis kecil adiknya Riri (Sandrina Michelle Karena ditinggal Ibu yang menemani ayahnya dinas keluar negeri. Untuk mengisi kebosanan mereka sering bolak-balik kerumah keluarga Om Ahmad yang baru pindahan, beranggotakan Om ahmad (Bucek), Tante Tina (Sophia) dan Angki (Shawn Andrian).

Kemarin Sabtu, 14 April baru sempat nonton film horror ini, bermodal selalu dikecewakan dengan film yang ada part-part selanjutnya, ahhh tapi gimana lagi sudah hobi.  Memang dari segi kualitas gambar bisa dibilang lebih keren walaupun terlalu banyak gelapnya, hingga rumah sakit sebesar itu rasanya tidak patut kalau lampunya redup.

Masih tetap mempertahankan alur cerita yang simpel dan sederhana seperti edisi sebelumnya ditambah jumpscare khas kejut film horror yang lebih kerap dari film pertama menambah kesan tak mau mengecewakan penonton dalam penggarapannya.

Cerita yang mudah dipahami, kesan cerita nyatanya sangat dapat maka silahkan nonton sendiri saja, terlalu lama dituliskan disini. Tapi ada berberapa yang membuat rusak citra pemahaman saya ketika dihadapkan dengan adegan Risa menuju kastil yang mengulang adegan sampai 3, itu adegan mimpi dalam mimpi yang terlalu berlebihan mungkin kalau 2 lebih baik.

Dan Alhamdulillah hantu Ellisabeth (hantu utama) tidak begitu menyeramkan ataupun menjijikan, jadi tak begitu ada adegan tutup mata atau teriak dari penonton. mungkin produser menerima berbagai kritikan agar tidak terlalu over menjijikan dalam menggambarkan hantu, tapi hasilnya malah cantik apalagi hantu Ivanna, siapa kira itu hantu.

Kesimpulannya kalau dilihat dari edisi sebelumnya “danur 1” film ini jelas lebih menarik, jadi yang belum menontok edisi pendahulunya jangan kaget kalau film ini masih kalah mengejutkan dengan film horror yang tayang sebelumnya seperti “pengabdi Setan” atau “Mata Batin”.

Sudahlah nanti malah saya menghilangkan efek penasaran yang belum nonton film ini, dan sebagai penutup “plissss jangan bawa balita nonton film horror” selain mengganggu konsentrasi dengan kepo dan berisiknya juga ada yang nangis ketakutan kaya gitu. Hidup film horror Indonesia.

Hidup Film Horor Indonesia


Penulis adalah mahasiswa sebuah perguruan tinggi swasta di Purwokerto,
Tinggal di Batuanten, Kecamatan Cilongok, Kabupaten Banyumas 
Bisa di hubungi lewat FB Ananta Chaviedz

Batuanten, 16 April 2018
Comment Policy: Silahkan tuliskan komentar Anda yang sesuai dengan topik postingan halaman ini. Komentar yang berisi tautan tidak akan ditampilkan sebelum disetujui.
Buka Komentar
Tutup Komentar